Komisi VII Terima ‘Courtesy Call’ Dubes Rusia
Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto bertukar cinderamata dengan Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila G. Vorobyova, di Ruang Pimpinan Komisi VII DPR RI, Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Jumat (5/2/2021). Turut hadir, Anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti. Foto : Prima/Man
Potensi-potensi kerja sama dalam membangun berbagai investasi menyangkut energi antaras Indonesia dan Rusia, utamanya menyangkut Energi Baru Terbarukan (EBT) yang selama ini dibahas Komisi VII DPR RI, menjadi pembicaraan dalam pertemuan Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto dengan Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila G. Vorobyova.
“Tadi kita bahas potensi investasi di Indonesia, sebagaimana kita ketahui Rusia sebagai salah satu negara besar, berpengalaman banyak soal energi,” kata Sugeng di Ruang Pimpinan Komisi VII DPR RI, Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Jumat (5/2/2021). Turut hadir, Anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti.
Lebih lanjut, dalam pertemuan ini, Rusia juga menawarkan berbagai kerja sama, salah satunya kerja sama pengembangan Hydropower di Memberamo Papua, dengan diolah menjadi empat stage, sehingga mampu menghasilkan potensi energi hingga 30 Giga Watt.
“Rusia menawarkan mau mengembangkan Hydropower di Memberamo Papua, dengan diolah 4 stage bisa sampe potensinya 30 Giga Watt. Catat ya, kita memang membutuhkan Foreign Direct Investment, investasi dari luar negeri bagaimana nanti untuk kita bangkit dari Covid ini,” ujar Sugeng.
Menurut politisi Fraksi Parta NasDem ini, pertemuan ini menjadi salah satu bentuk upaya Komisi VII DPR RI dalam menerima masukan terkait dengan penyusunan Rancangan Undang-Undang Energi Baru Terbarukan yang ditargetkan akan selesai pada Oktober 2021. (bia/sf)